6 Cara Hidup Minimalis ala Orang Jepang

Cara Hidup Minimalis – Konsep cara hidup minimalis telah banyak diikuti oleh masyarakat.

Ide hidup minimalis ini pertama kali diperkenalkan di Jepang yang kemudian diaplikasikan dalam desain interior.

Kesederhanaan dan fungsi menjadi esensi dari desain minimalis ala Jepang ini.

Lalu, bagaimana gaya hidup minimalis ala orang Jepang? Nah, artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut mengenai hal tersebut.

Ayo, ikuti penjelasannya di bawah ini!

Cara Hidup Minimalis ala Orang Jepang

Sebelum mengetahui lebih lanjut tentang cara hidup minimalis, berikut adalah prinsip hidup orang Jepang yang Anda dapat ikuti jika ingin menjalani gaya hidup minimalis.

1. Singkirkan Hal yang Menghambat Hidup

Singkirkan Hal yang Menghambat Hidup
Singkirkan Hal yang Menghambat Hidup

Kunci efisiensi hidup orang Jepang adalah menghilangkan segala yang menghambat kehidupan atau tidak meningkatkan kebahagiaan.

Ini mencakup gaya hidup, makanan, dan hubungan interpersonal.

Hambatan kehidupan bisa berupa hal-hal yang merepotkan atau menguras energi, yang mereduksi motivasi, atau menyebabkan perasaan bersalah dan penyesalan.

Kita harus bersedia melepaskan hal-hal semacam ini karena mengakumulasi semua itu hanya akan mengurangi kebahagiaan kita.

Caranya? Dengan bersikap realistis daripada idealis.

2. Ruang Negatif: Suka pada Kekosongan

Ruang negatif merupakan area kosong di antara objek.

Di Jepang, konsep ini menjadi cara untuk mencapai estetika yang disebut amor vacuii, atau kecintaan terhadap kekosongan.

Pemanfaatan ruang negatif dalam tradisi Jepang terlihat dalam desain interior, arsitektur, dan tata letak bunga.

Kehadiran ruang kosong mengajarkan kita bahwa area kosong dari suatu objek memiliki nilai.

Beberapa objek sebaiknya dihilangkan jika tidak begitu penting dibandingkan dengan yang lain.

Bagaimana kita tahu objek mana yang tidak penting? Coba singkirkan objek tersebut dari ruangan Anda dan rasakan apakah keberadaannya lebih baik atau sebaliknya.

3. Konsep Danshari: Singkirkan 80% Barang yang Dimiliki

Orang Jepang sangat menghargai ruang dan penggunaannya secara efisien, sehingga mereka memiliki konsep yang disebut Danshari.

Danshari, secara harfiah berarti menolak, menyingkirkan, dan memisahkan.

Konsep ini menjadi dasar dari kebersihan, ketertiban, dan keseimbangan yang sering digunakan untuk menggambarkan desain interior ala Jepang yang minimalis.

Dapur adalah tempat yang paling ideal untuk menerapkan konsep ini.

4. Makan Sesuai Kebutuhan Tubuh

Makan hanya sejumlah yang dibutuhkan oleh tubuh akan meningkatkan kesehatan Anda.

Dengan demikian, Anda tidak akan tergoda untuk mengonsumsi makanan secara berlebihan dan menghambur-hamburkan uang untuk makanan yang tidak diperlukan.

5. Uang Bukan Segalanya

Orang Jepang hanya mengeluarkan uang untuk barang-barang yang penting dan merawatnya dengan baik.

Untuk pakaian, mereka memilih kain berkualitas tinggi dengan desain yang sederhana.

Hal yang sama berlaku untuk barang-barang rumah tangga atau hobi, di mana kualitas lebih diutamakan daripada kuantitas.

6. Waktu Tak Bisa Diulang

Banyak dari kita memiliki kebiasaan buruk dalam mengelola waktu.

Contohnya, terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial hingga melupakan kewajiban.

Bayangkan kehidupan sebelum era media sosial, di mana orang-orang tetap merasa bahagia.

Mereka menghabiskan lebih banyak waktu bersama orang lain tanpa perlu menciptakan gambaran hidup yang sempurna.

Jika media sosial dianggap mengurangi produktivitas dan makna hidup, sebaiknya kurangi penggunaannya.

Sadari bahwa waktu tidak bisa diputar ulang dan sebaiknya dimanfaatkan sebaik mungkin.

Kesimpulan

Gaya hidup minimalis ala orang Jepang menginspirasi untuk memprioritaskan kebahagiaan sejati dengan fokus pada hal-hal yang esensial. Prinsip-prinsip seperti “Singkirkan Hal yang Menghambat Hidup” dan “Danshari” menekankan pentingnya mengurangi beban yang tidak perlu. Sementara itu, pengelolaan makanan, uang, dan waktu dengan bijaksana menjadi bagian integral dari gaya hidup ini.

Kesadaran akan nilai waktu dan interaksi sosial yang mendalam melampaui ketergantungan pada media sosial. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, seseorang dapat menemukan kepuasan dalam kehidupan yang lebih sederhana namun lebih berarti.

Selain itu, pemilihan makanan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, pengeluaran uang yang bijaksana, dan pengelolaan waktu yang efisien juga merupakan bagian integral dari gaya hidup minimalis ala Jepang. Kesadaran akan nilai waktu dan pentingnya interaksi sosial tanpa ketergantungan pada media sosial juga menjadi poin penting dalam mencapai kebahagiaan yang sejati.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, seseorang dapat mencapai kehidupan yang lebih bermakna dan memuaskan dengan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup.